Welcome Summer - Gili Trawangan, Lombok

10:52 AM


"Honeymoon terus nih berdua..."
"enak ya.. jalan-jalan terus."

Ya, banyak yang bilang begitu ke aku dan suami. 

Well, ada enaknya, ada ga enaknya, secara untuk jalan-jalan kita harus effort terlebih dahulu untuk nabung, mencari timing yang tepat supaya bisa diatur cashflow dan bisa booking cuti, yang pastinya ga over budget


Gunung Rinjani dari atas

Aku dan suami memang bertekad untuk pergi travelling minimal 1 kali dalam setahun. Pastinya butek lah ya kalo kita ga refreshing. Selain itu travelling bikin kita semakin semangat dalam bekerja karena menemukan inspirasi baru, ibarat kata pas travelling dikosongkan pikiran supaya siap menerima challenges baru. Lebih excited lagi, selalu ada pembelajaran banyak hal di tempat baru seperti attitude, bahasa, dan pastinya kekompakan dan kebersamaan berdua :)

Long weekend awal Mei kemarin, kami lagi kepengen banget ke pantai. Uda lama banget tergiur pengen ke pantai-pantai di Indonesia Timur dengan air bening yang selama ini cuma bisa liat di TV, mupeng banget. Kali ini kita menyambut summer dengan explore ke Lombok bagian Barat dan Utara selama 4 hari 3 malam.

Tiga hari pertama kami habiskan di Gili Trawangan. Well, banyak banget yang uda pernah ke pulau Gili Trawangan ini, pastinya uda ga asing lagi disana ada apa aja.

Setelah mendarat di Bandara International Lombok, kami harus menempuh perjalanan lagi selama 2 jam menuju ke Pelabuhan Bangsal untuk menyebrang ke Gili Trawangan. Untungnya, di bandara banyak jasa penyewaan kendaraan dan taksi. Setelah cek harga on the spot di sana, kami memutuskan untuk naik taksi lokal dengan fix rate. Lupa nama taksinya, yang pasti ongkosnya kurang lebih Rp 285,000, tergantung pakai taksi apa karena tiap armada bisa beda harganya.

Selama perjalanan dari bandara ke Pelabuhan Bangsal, bisa melalui 2 alternatif, lewat Gunung Rinjani atau Pantai Senggigi. Akhirnya kami mencoba melewati Gunung Rinjani. Penampakannya seperti kawasan Puncak, Jawa Barat, tapi bedanya disana banyak monyet, karena di area Gunung Rinjani ada Monkey Forest seperti di Bali.



Setelah sampai di Pelabuhan Bangsal, kami menyebrang ke Pelabuhan Gili Trawangan dengan public boat. Waktu nyebrang juga ga lama, hanya 30 menit jika menggunakan public boat, dan 10 menit jika menggunakan speed boat. Karena budgeted, ya kita naik public boat saja dengan harga Rp 20,000, secara ga lama juga nyebrangnya biar ga mabok laut hehehe...

Sampai di Pelabuhan Gili Trawangan, ga disangka ternyata cukup ramai dan mostly 85% dipenuhi wisatawan asing! Ga nyangka banyak yang datang ke pulau kecil ini. 



Kalau untuk transportasi di Gili Trawangan sendiri hanya ada Cidomo (delman-red), sepeda, dan jalan kaki tentunya. Kami memutuskan jalan kaki menuju hotel sambil menikmati sunset yang cantik di sekeliling jalan. 

Air di Pantai di Gili Trawangan cukup biru dengan bulir rumput laut dan pasir yang cukup banyak karangnya. Jadi prefer pakai sandal ya kalo ga tahan injak pasirnya hihihi...

Untuk 2 malam pertama kami menginap di Aston Sunset Beach Hotel. Seriously, this is recommended hotel in this place! Kamarnya nyaman, karyawannya ramah dan yang bikin betah disini, makanannya enak-enak. Lebih serunya lagi kami bisa melihat sunset dengan jelas, karena memang posisinya di bagian Barat cakrawala. Lebih enaknya lagi, kita ga perlu menyewa sepeda lagi karena sudah mendapat fasilitas peminjaman sepeda dari hotel Aston. Sayangnya aku ga banyak mendokumentasikan hotelnya karena terlalu asik dengan suasananya disana.




in front of Aston Sunset Beach Hotel


Karena tujuannya hanya bersantai ria, kami tidak beraktivitas water sport apapun seperti snorkling dan diving, dan juga ga menyebrang ke Gili Air dan Gili Meno. Hanya bersepedaan di pinggir pantai dan berenang aja di kolam renang hotel sambil menikmati sepoi-sepoi angin. Life is good! 

Kami juga sempat mampir makan di pasar malam yang berada di dekat pelabuhan Gili Trawangan. Banyak sekali yang berjualan seafood dan segar-segar! Kalo lagi pengen makan yang cukup affordable, bisa dinner di pasar malam ini, cukup murah jika dibandingkan makan di restoran dan cafe.

Dua malam berlalu di Gili Trawangan sebelum kembali menyebrang ke kota Lombok, kami menutupnya dengan satu cafe yang berkesan di Gili Trawangan, tempatnya asik dan makanannya enak banget. Kayu Cafe.




Ice Chocholate with bamboo straw




Kembali ke kota Lombok, kami menginap di Medana Resort yang letaknya di utara Lombok dan dekat dengan Pantai Sire. Suasananya sunyi dan damai, jauh dari keramaian kota. Orangnya pun ramah banget, dan beruntungnya kami bertemu dengan pemiliknya yang ternyata orang Inggris dan menikah dengan penduduk lokal disana. Steven namanya (setipe juga sama Stephen hahahaha). Kami diajak ngobrol berikut dengan anak-anaknya yang juga tinggal di resort ini. Super ramah. 

Bahkan sewaktu sore sampai di Medana Resort, kami main-main di Pantai Sire dan agak nyasar, karyawan Medana Resort bersedia untuk jemput kami di Pantai Sire untuk kembali ke resort. Baik bangettttt.

Kami pun bersantap malam hanya di resort saja. Ga menyesal, makanannya enak! Waktu itu kami pesan Grilled Chicken dan Ayam Betutu dan menikmatinya di pendopo samping kolam renang. Lagi-lagi ga didokumentasikan karena uda gelap banget hahaha. Dan esokan paginya sebelum akan kembali ke Jakarta, kami breakfast dengan porsi super banyak dari Medana Resort. Full tank!





Sengaja kami berangkat ke bandara lebih awal dari jam 10 pagi dari Lombok Utara untuk mengejar flight jam 2 siang waktu Lombok. Tapi justru dengan banyaknya jeda, kami diajak jalan-jalan dengan driver-nya. Beruntungnya lagi kami mendapat rekomendasi driver yang super baik.

Rute perjalanan balik, kami melewati Pantai Senggigi, sampai dimana kami stop sebentar di Pantai Malaka, tempat ketinggian dimana kami bisa melihat 3 pulau Gili sekaligus, ditemani dengan tebing bebatuan pinggir pantai. Bagusnya bukan main *wink wink*.

Habis itu kita diajak ke pusat pembuatan kain tenun khas Lombok yang letaknya tidak jauh dari Bandara International Lombok. Kami melihat dengan jelas bagaimana tidak mudahnya pembuatan kain tenun tiap helai benang, sangat detail dan butuh kesabaran ekstra.






Kami beruntung sebenarnya, karena ga terlalu well-prepared untuk urusan transportasi, kami langsung mencarinya on the spot disini, dan bertemu driver-driver yang baik dan mengajak ngobrol sehingga banyak informasi mengenai Lombok. Alam pun berkonspirasi, menjaga kami dengan cuaca yang sangat baik dan cerah sepanjang liburan.

Banyak hal yang bisa kita pelajari setelah travelling disini :

1. Belajar ramah. Biasanya sikap individualis di kota menghambat kita untuk bersikap ramah kepada orang lain.

2. Belajar sabar, teliti dan tekun, seperti membuat kain tenun khas Lombok ini.

3. Belajar sederhanaBanyak yang happy dengan simple things disini, termasuk anak-anak. Bicycling, swimming, main pasir, main bola, memancing. 

4. Belajar BahasaSemua penduduk di pulau Gili rata-rata bisa Bahasa Inggris, ga perlu les, ga perlu sekolah keluar negeri. Komunikasi pun juga ga masalah dengan wisatawan. Semua bisa karena terbiasa. Kalo mereka bisa, kita pun yang di kota juga bisa terbiasa pastinya :)

Oke sekian dulu sharing travelling kami. Semoga bisa membuat kalian termotivasi untuk refreshing ya supaya bisa makin berkarya lagi. Summer is coming, cocok banget ke pantai. Abis ini aku akan sharing tentang sun protection aku selama di Lombok. :)

Thanks for reading!


Xoxo

Susyana
Heartbeads

You Might Also Like

2 comments