Sudden Trip to South Korea (Part 1) : Preparation

3:03 PM


Masih terngiang-ngiang di kepala sewaktu aku menulis resolusi tahun 2016 yang aku buat awal tahun 2016, salah satunya adalah ingin menantang diri sendiri dengan ketakutan, dengan cara melakukan solo traveler. Bisa dibilang resolusi ini 'nyaris' tercapai. Sepertinya suami ga tega untuk aku berpergian yang benar-benar sendiri. Akhirnya Stephen memperbolehkan aku pergi tapi dengan catatan ada teman, "ya kalo mau girl's time aja". Kemudian saya pikir-pikir lagi, ya kapan lagi berpetualang dengan cewe semua? Pasti juga seru dan menyenangkan. Biasanya kalo traveling yang jauh, aku lebih memilih untuk balance ada cewe dan cowo, jadi kalo ada apa-apa merasa aman, ada yang jagain. 

Sejak awal aku ingin mencoba solo traveler, sebagai percobaan aku ingin memilih ke negara dengan suasananya yang ramah dan dirasa aman. Tadinya sih kepikir ke Jepang, tapi nanti dulu deh, bareng suami aja. Akhirnya ke melipir ke seberangnya, Korea Selatan. Kebetulan juga Stephen juga sudah pernah kesana, tapi pas diajak kesana lagi, doi ga minat hahaha... Jadinya ya sudah diputuskan aku berangkat ke Korea Selatan.

Singkat cerita, ada teman kantor aku juga pengen banget pergi solo traveler ke Eropa Timur seperti Budapest, dan sekitarnya. Tapi ya kayanya sama khawatirnya juga ya dari orang terdekat, ga terlalu diijinin sama orang tuanya. Akhirnya aku kepikir, eh yuk lah kita traveling bareng! Dan temanku ini juga lumayan tertarik ke Korea Selatan. Dari situ langsung deh cari tiket. Kebetulan karena kami baru mencari tiket sekitar di bulan Agustus 2016, kami memilih untuk merasakan autumn disana.

Hanya dalam waktu 2 bulan sebelum berangkat, kami memilih pertengahan Oktober untuk berangkat. Kita sempet mikir, ini kita nekat atau apa? Hahaha.. Tapi makin nekat justru malah makin excited. Akhirnya selama 2 bulan itu kami preparation, mulai dari urus visa, menyusun itinerary, browsing lokasi wisata, transportasi, sampai menyiapkan pretelan seperti baju hangat. 



Mungkin bisa jadi artikel ini menjadi artikel yang cukup panjang dari biasanya, karena yang dibahas cukup banyak dan semuanya kita urus sendiri, tanpa bantuan agen siapapun, tapi justru disitu keseruannya, kita bisa menentukan sendiri mau pergi ke daerah mana aja. Dan aku akan ceritakan beberapa bagian, mulai dari proses persiapan, itinerary, sampai cerita perjalanan, karena siapa tahu berguna buat kamu yang bakalan traveling ke Korea. Untuk artikel part I ini aku akan bahas mengenai persiapan dan tips yang mungkin perlu diketahui.

Visa
  1. Untuk kepengurusan visa turis Korea Selatan cukup mudah dan cepat. karena prosesnya kurang lebih hanya sekitar 7 hari. Tapi bukan berarti pengajuan visanya mepet dengan jadwal keberangkatan ya hahaha, pastikan kita sudah mengurus visa Korea maksimal kurang lebih 1 bulan sebelum keberangkatan. Nah, yang perlu diingat, lampiran yang dibutuhkan harus diperhatikan dan terpenuhi semuanya. Untuk keterangan dokumen visa kunjungan Korea secara lengkap, bisa dilihat di website Kedutaan Besar Korea disini. Semakin lengkap dokumen yang disiapkan, hopefully proses visanya juga lancar dalam waktu cepat.
  2. Harga visa Korea Selatan untuk kunjungan wisata ke Korea juga termasuk murah, kurang lebih sekitar Rp 800,000-an.
  3. Biar semakin mudah, pastikan saldo di buku tabungan kamu tercukupi, supaya meyakinkan kalo kebutuhan kita disana cukup dan ga dianggap mencari kerja disana.
Tempat penginapan
Berhubung autumn juga menjadi banyak incaran travelers, kami juga ga menunggu lama untuk mencari tempat penginapan. Dan benar saja, tempat penginapan sesuai tanggal keberangkatan kami saja sudah banyak yang penuh, padahal masih peralihan ke autumn. Untungnya sekarang sudah ada AirBnB.com, jadi semakin mudah mencari tempat penginapan sesuai budget dan review yang bagus tanpa harus dengan tema hotel. Tinggal disesuaikan saja mau menginap di daerah mana sesuai kota yang ingin dikunjungi. Karena kami hanya keliling Seoul, jadi kami juga mencari tempat penginapan di kota Seoul. Harganya juga variatif, tergantung lokasi dan fasilitas yang disediakan.

Mata Uang
Sama halnya dengan tempat penginapan, sebaiknya penukaran mata uang juga dilakukan sebelum peak season dimulai, mengingat banyak juga yang mengincar autumn. Semakin mendekati autumn, semakin naik kurs dan fisik uangnya semakin susah dicari, jadi sebaiknya sih sebulan sebelum berangkat kita sudah membeli mata uang Won. Kebetulan kalo saya mau keluar negeri, saya selalu menukarkan mata uang di money changer Peniti, rate yang ditawarkan selalu lebih murah daripada money changer lainnya. Pastikan bawa uang yang cukup, karena disana banyak sekali godaan racun belanja hihihi! Tapi kalau misalkan uang yang kita bawa ga cukup, bisa menggunakan kartu kredit (yang ternyata rate kursnya ga jauh beda lho!).

Charger & Saklar
Ternyata saklar ada 2 pilihan, ada yang 'kaki 3', ada juga yang 'kaki 2' dan ga beda sama Indonesia. Tapi buat jaga-jaga, aku membawa travelling charger yang bisa dibeli di toko elektronik seperti Ace Hardware.

Transportasi
Ga perlu worry dengan transportasi disana, karena subway disana sudah menjangkau banyak daerah, termasuk luar kota Seoul, hingga bandara Incheon. Selain itu juga banyak pilihan, selain subway, bisa menggunakan bus dan taxi. Tapi memang paling affordable adalah subway dan bus. Disana ada tersedia kartu namanya T-money (kalo disini kaya semacam kartu Flash atau e-money yang bisa buat naik transportasi dan juga belanja). Sesampai di bandara sana, banyak toko yang menjual T-money, jadi ga perlu khawatir. Atau kalo mau, bisa pinjam sama kerabat kita yang baru pergi dari Korea, tinggal diisi ulang saja. Oya, sedikit tips untuk memudahkan petunjuk subway, bisa download aplikasi namanya Kakao Metro, mudah banget ketika butuh guidance nama stasiun dan line.

Bahasa
Nah ini pertanyaan yang paling banyak. "Bahasa di sana kan susah banget, gimana komunikasinya?", ada juga yang nanya "kalian susah ga transportasi disana? Bukannya petunjukan ga ada bahasa alfabet?" Kalo mendengar cerita beberapa kerabat yang pernah pergi ke Seoul 10 tahun yang lalu, sekarang Korea Selatan sudah lebih maju, jadi sudah banyak yang bisa bahasa Inggris, khususnya untuk eksekutif dan anak muda. Dan karena banyak juga orang China yang hijrah ke Korea Selatan, banyak juga yang bisa berbahasa mandarin. Petunjuk transportasinya pun sudah banyak dipandu dengan huruf alfabet, jadi semakin mudah. 

Wardrobe
Karena musim yang aku datangi masih peralihan antara summer dan autumn, jadi belum terlalu dingin, hanya adem semwiring. Memang ga terlalu dingin sih tapi buat jaga-jaga aja karena kita ga tau kalo ada windbreaker nantinya, perkiraan cuaca di siang hari sekitar 18-20 derajat, sedangkan untuk malam hari sekitar 7-8 derajat. Tapi berhubung karena aku juga bukan yang tahan dingin, aku juga membawa long john buat jaga-jaga. Sepatu yang dikenakan juga sebaiknya sepatu yang nyaman untuk berjalan jauh, lebih aman lagi menggunakan kaos kaki.

Vaksin
Selain wardrobe yang perlu disiapkan, kesehatan kita juga perlu dijaga. Kalo diperlukan, sebaiknya sebelum berangkat kita diberi vaksin supaya stamina kita tetap fit pas jalan-jalan, jadi bisa aman dari peralihan cuaca yang cukup ekstrem.

Nah di part 2 aku akan sharing perjalanan selama di Seoul, berikut dengan itinerary-nya. Ditunggu ya!

Thank you for reading :)







Disclaimer :
I am not a traveler. I just shared my trip based on my own experiences, but do not hesitate to ask if any question about my trip.

You Might Also Like

1 comments

  1. Hi Susy, aku juga punya target Solo travelling nih. Semoga tercapai tahun ini. Seru juga ya kalau mau berangkat mepet gitu. mengingat ngurus dokumennya itu hehe. Thanks for sharing

    www.ernykurnia.com

    ReplyDelete