Mumpung Masih Bisa...

10:09 PM


Mungkin sering dengar istilah kalo ga ada yang gratis di dunia ini. Tapi bagi saya, hal itu ada. Seharian kemarin ini saya mendapat triple messages yang menyadarkan saya, dan rasanya sayang banget jika hanya disimpan sendiri oleh saya.

Siang kemarin seperti biasa setiap Rabu di minggu kedua ada persekutuan doa di kantor. Cerita pertama, dalam kotbah tersebut, pak pendeta menceritakan tentang kerabatnya yang melahirkan bayi prematur 6 bulan. Bayi tersebut harus dimasukkan ke dalam inkubator untuk mencukupi pembentukan dari sisa 3 bulan yang seharusnya, dan (terpaksa) menggunakan selang pernapasan dan tabung oksigen. Mirisnya lagi, selang pernapasan tersebut jauh lebih besar daripada lubang hidung bayi yang hanya seberat 800 gram hingga hidung bayinya robek. Perjuangan untuk bernafas rasanya sangat mahal dan penuh pengorbanan. Saya pun merenung dan suka lupa untuk bersyukur dengan masih dikasih nafas gratis dan lancar hingga saat ini.

Cerita kedua, masih di kotbah yang sama, pak pendeta punya pengalaman membawakan kotbah untuk para lansia. Ketika ada sesi menyanyi dan berdiri, banyak yang mengeluh karena cape berdiri. Namun ada seorang bapak mengatakan kepada lansia yang lain, “mumpung masih bisa berdiri, berdirilah.” Ga lama, banyak yang berdiri :)

Cerita ketiga, ketika saya sedang pulang kantor dan menggunakan fasilitas mobil online. Selama ini saya selalu mendapat driver dengan umur produktif dan berasumsi sangat fit untuk menyetir seharian yang menjadi pekerjaannya. Tapi berbeda dengan kemarin sore. Sewaktu masuk ke mobil, rupawan driver tersebut sepertinya seorang kakek. Benar saja, ketika saya tanyakan berapa umur bapak tersebut, “Saya 63 tahun, bu. Mumpung masih bisa melihat. Daripada di rumah ga ngapa-ngapain, bikin badan makin sakit, mending cari kerjaan dengan nyetir gini.”

Sontak saya langsung melihat ke arah jalanan yang sedang macet dan merasa ‘tertampar’ hari itu, dengan 3 messages yang sama tapi berbeda cerita. 

Mumpung masih bisa...

Ya, kita ini kadang suka mengeluh dan malas, selalu beralasan ‘ga bisa’, ‘ga mau’, ‘ga perlu’. Padahal kita ini belum mencoba dan suka menyerah duluan. Belum maksimal. Mumpung masih ada tenaga, masih bisa dipercayakan untuk bisa bekerja. Terima kasih untuk hari Rabu kemarin, kondisi yang menyadarkan saya untuk semakin tidak mengeluh dan selalu bersyukur dalam hal kecil. Semoga kita bisa selalu semangat di hari-hari berikutnya dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin :)

Thanks, God. 
Thanks, universe <3

Ps:
Foto ini aku capture sambil terkagum-kagum karena keunikan orang Korea yang super kreatif. Hanya bermodalkan lempengan besi hingga bisa dibentuk dan dibuat wall decoration seperti ini di depan rumahnya. So impressive!


Xoxo,

You Might Also Like

4 comments

  1. hai mbak susyana, mumpung masih bisa... ngingetin bgt sm saat sekarang lagi males kerja, pdhal msh muda, sehat lagi harusnya kerja-nya gak males2an, hihi,
    tq ceritanya.
    oiya aq pikir itu dilukis loh gambarnya.

    salam kenal,
    maya rumi

    ReplyDelete
  2. Hai mba Maya, salam kenal. Merasa' tertampar' ya, aku pun juga begitu haha.. semangat <3

    ReplyDelete
  3. ngingetin aku banget sus..ada pilihan karir yang aku lg galau bgt plus aku sempet trauma mau kerja sama org lagi hehehehe, bahkan smpt aku malas jalanin hari hari kedepan krn ada bbrp impianku yg gagal..thanks ya sus buat artikelnya :)

    ReplyDelete
  4. Thanks Kak buat postingan ini.. Aku baru baca-baca blog kakak nih abis kemaren kita ketemu di kelas Living Loving hahaha. Selalu suka deh sama sharing kaya gini yang "menggelitik" kita untuk lebih bersyukur. We always need to be reminded constantly karena kadang memang kita lupa bersyukur ya. Terima kasih udah ngingetin :)

    ReplyDelete