#SweetEscape (Part 1) Aussie Trip : Perth

6:39 PM


Liburan kali ini sebetulnya di luar rencana kami, karena kami masih fokus ke pindahan rumah. Tahu kan kalo pindahan rumah itu butuh tenaga dan uang yang lumayan, apalagi buat isi perabotan rumah. Jadi segala pengeluaran lebih prioritas ke perabotan rumah dulu. Ditambah dengan deadline kerjaan suami yang lagi ga bisa ditinggal.

Ga disangka di bulan Januari kemarin, aku diumumkan mendapat kesempatan untuk pergi ke Perth dan seluruhnya ditanggung oleh kantor!


Aku kasih gambaran sedikit ya, jadi di kantor tempat aku bekerja setiap tahunnya ada program award berupa jalan-jalan ke destinasi yang sudah ditentukan bagi karyawan yang sudah ditunjuk karena memiliki KPI (Key Performance Indicator) yang oke. Program ini sebagai apresiasi perusahaan bagi karyawan yang sudah memberikan effort lebih sehingga menghasilkan achievement dan penilaian performance yang baik demi bisnis perusahaan. Dengan adanya program ini, pastinya menambah 'value' bagi karyawan dan semakin termotivasi untuk bisa bekerja lebih baik lagi di tahun berikutnya. Seluruh akomodasi ditanggung oleh perusahaan dan asyiknya, bagi yang sudah menikah, boleh banget untuk mengajak spouse. Jadi sekalian honeymoon gratis lah hihihi!

Kebetulan tahun 2017 ini destinasinya adalah ke Perth dan New Zealand. Nah, kalo yang ke New Zealand ini nih buat yang performance-nya lebih oke gila banget dah istilahnya. Tanpa diduga tahun ini aku memiliki kesempatan untuk pergi ke Perth. Bersyukur banget dan senangnya bukan main! Sekalian refreshing sebentar karena kesibukan kerjaan dan pindahan. Setelah diumumkan dan sudah ada schedule keberangkatan di awal Maret, langsung aku hubungi suami untuk cek jadwal dan submit cuti. Entah ada konspirasi apa juga, awal Maret itu  juga pas banget deadline suami selesai. Jadi bisa cuti dengan tenang. Emang dapet 'restu' untuk liburan sebentar kayanya hahaha...

Perjalanan ini dikoordinasi oleh agen tour yang sudah dipilih perusahaan. Cukup singkat memang, 4 hari 3 malam, Jadi aku kepikiran untuk extend ke ibukota lain. Dari kapan tau aku juga sudah kangen banget sama Melbourne. Jadi aku dan suami memutuskan untuk extend ke Melbourne setelah acara award ini.

**Day 1 & Day 2**
Kings Park
Fremantle
CBD Perth

Hari pertama sampai di Perth sudah tengah malam karena sudah terpakai untuk perjalanan keberangkatan yang siang dan transit ke Bali selama 2 jam. Jadi langsung sampai di hotel dan istirahat. Efektif jalan-jalannya mulai di hari kedua. Perlengkapan yang kita bawa juga ga banyak karena di benua Australia masih summer menuju autumn, jadi masih agak panas, hanya bawa kaos dan celana yang adem dan ga lupa sunblock.

Cuaca saat itu cerah dan cukup terik, sekitar 32 derajat. Panasnya hampir sama dengan Jakarta, cuma bedanya di Perth ga banyak polusi hihihi. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Kings Park. Sesuai info dari tour guide, taman ini bisa dibilang taman yang terbesar di dunia, bahkan lebih besar daripada Central Park di Amerika. Taman yang asri dan sangat bersih, pepohonan yang tinggi, disambung dengan laut sambil menikmati pemandangan kota Perth. Tapi taman ini hanya untuk pejalan kaki, tidak diperkenankan untuk jogging dan sepedaan disini.













Setelah dari Kings Park, perjalanan dilanjutkan ke Fremantle yang letaknya agak pinggir di pusat kota Perth. Sekitar 30 menit kami menikmati pemandangan hijau dari dalam bis menuju ke Fremantle. Di kota Fremantle ini kebanyakan mata pencahariannya adalah nelayan karena berdekatan dengan laut. Tapi jangan salah, nelayan di sana kaya sekali lho, karena punya rumah di pinggir laut dan kapal. Makan siang kami saat itu fish and chip yang terkenal disana, namanya Cicerello's. Enak banget rasanya dan porsinya aduhai banyaknya. Ya porsi bule memang gede banget sih. Ikan dori yang segar langsung ditangkap dari laut. Tempat makannya pun letaknya di pinggir laut, jadi kami makan sambil menikmati laut yang cerah.




Setelah makan siang, acara dilanjutkan dengan berbelanja di pasar lokal Fremantle. Pasarnya bersih dan barang-barang yang dijual beragam. Ada produk lokal, kerajinan tangan, baju-baju, hingga makanan di area belakangnya. Australia memang sangat mengutamakan produk lokalnya untuk bisa berkembang di pasaran. Aku pun berkeliling sebentar sambil window shopping, lumayan banget cuci mata. Sudah mupeng banget untuk membeli sedikit home decor disana, tapi karena kami membawa koper yang standard (karena memang ga rencana belanja banyak), jadinya nanti-nanti dulu deh belanja yang home decor. Akhirnya aku kecantol dengan 1 toko di depan yang isinya menjual produk produk natural, ada sabun, aromatheraphy, lotion, face care, dan lain lain. Aku hanya belanja 1 produk untuk pengharum lemari dengan wewangian natural seperti lavender, lumayan buat di rumah baru nanti hehe.

Karena ga terlalu berniat belanja, waktu bebas selama 2 jam ini kami isi dengan duduk-duduk di coffee shop lokal, sambil ngobrol juga dengan tour guide kami. Namanya The Attic Fremantle. Coffee shop ini juga kami pilih iseng googling pas disana. Karena review-nya bagus, jadi kita duduk sebentar sekalian icip-icip. Barista disana sangat ramah dan tempatnya mungil tapi cukup homey. Hot Chocolate-nya enak parah, recommended!.



Nico, tour guide rombongan grup kami yang asyik!

Sudah menjelang sore, kembali ke pusat kota dengan menyebrang laut menggunakan cruise sekitar 45 menit. Duduk cantik dengan angin sepoi dan langit yang cerah, kami duduk-duduk sambil ngobrol dengan kerabat dan juga turis bule disana, dikelilingi dengan pemandangan laut dan rumah-rumah nelayan yang bagus. What a life!

Selama di cruise, kami sempat ngobrol sebentar dengan suami istri bule, mereka menceritakan setelah naik cruise ini, ada gedung namanya The Swan Bell Tower. Gedungnya sangat tinggi dan semuanya berisikan lonceng. Katanya, kalo kita masukkan koin 1 dollar, ada mesin lonceng yang otomatis menyala di area bawahnya, lucu banget. Kami tertarik untuk datang, tapi karena ga ada waktu bebas dan tutupnya sore, jadi ga sempat untuk naik kesana. Mungkin di lain kesempatan. Aku pun mencoba searching karena penasaran, history lengkapnya bisa dilihat disini ya








Acara malam agak senggang, hanya diisi dengan makan malam Thai food dan acara bebas. Jadi aku dan suami jalan-jalan sebentar sambil menikmati kota Perth di malam hari. Outlet seperti di mall sudah tutup sekitar jam 6 sore, paling yang masih buka hanya restoran dan bar. Kami berjalan sekitar 2 km dari hotel menuju ke area CBD Perth di Elizabeth Quay. Hari itu hari jumat, jadi memang jadwalnya anak muda hang out, tempat nongkrong pun penuh. Jadi kami quality time jalan-jalan saja mengelilingi Elizabeth Quay dan duduk santai sambil mendengarkan guitar performance di pinggir jalan.






**Day 3**
Caversham Wildlife Park
Chocolate Factory
Sandalford Winery
Watertown Outlet

Hari ketiga lebih terik dari sebelumnya, tapi tempat tujuannya lebih excited. Perjalanan ke Caversham Wildlife Park ditempuh sekitar 45 menit dengan menggunakan bus. Disini banyak berisikan binatang khas Australia seperti kangguru, koala, wombat, dll. Sesampai disana, kami menyaksikan pertunjukan pencukuran bulu domba di area Tumbulgum Farm. 

"Lho koq pertunjukan?"

Lucunya, kumpulan domba yang tadinya berkumpul di kandang luar, digiring oleh anjing peliharaan untuk bisa masuk ke area pencukuran. Lucu banget deh. Kalo yang punya anak, recommended banget untuk menonton pertunjukan ini.









Pencukuran domba ini merupakan salah satu profesi di Australia yang cukup sulit dan harus dipelajari teknik yang benar. Sang pencukur harus bisa mencukur bulu domba tanpa terputus hingga menghasilkan 'selembaran' besar bulu dan jangan sampai melukai kulit domba. Selain daging dan susu, domba ini juga menghasilkan bulu yang lebat dan harus dicukur saking lebatnya karena akan kepanasan di suasana summer. Bulunya bisa diproduksi sebagai mantel berbahan wol, jadi sangat berguna untuk cuaca dingin. Setelah dicukur pun, kulit yang dihasilkan domba pun juga ada manfaatnya, yaitu minyak yang dapat melembabkan kulit. Jadi di Australia banyak sekali menjual cream untuk wajah dan badan yang dihasilkan dari minyak domba. Unik ya! Oh ya, denger-denger, gaji pencukur domba kalo dirupiahkan bisa sampai Rp 9 juta per minggu lho! 

Setelah terhibur dengan perncukuran bulu domba, kami pun berkesempatan untuk masuk ke kandang kangguru dan berinteraksi langsung dengan memberinya makan. Ga lupa kami pun foto-foto. Seru banget, kanggurunya lucu-lucu dan menggemaskan. Tapi hati-hati jangan sampai terinjak ekornya, karena ekor kangguru juga merupakan 'kaki' untuk menopang tubuh mereka. Kalo sampai terinjak, pastinya mereka terasa sakit dan bisa marah hahaha. 








Ke area lain, kami juga melihat keunikan binatang Australia lain seperti wombat yang gendut dan lucu. Terus juga ada binatang lain seperti ular, burung dengan berbagai jenis, dan uniknya ada binatang, mirip teripang tapi corak di kulitnya bertotol seperti harimau. Terakhir ga lupa ke kandang koala dan kami mengantri untuk foto.





Jam makan siang menjelang, kami makan seperti grilled chicken, beef, fish, kentang goreng dan salad yang porsinya juga aduhai minta ampun. Setelah itu kami lanjut ke Chocolate Factory sambil icip-icip coklat yang dihasilkan. Enak parah! Coklat yang dibuat juga bentuknya lucu-lucu dan menarik. Agak pojok juga ada jual es krim gelato yang enak dan porsinya banyak banget! Lagi-lagi aku ga tergiur belanja karena pikir masih ada waktu extend, jadi risiko coklatnya meleleh sampai di Jakarta.




Berdekatan dengan Chocolate Factory, kami lanjut untuk mencicipi wine yang dihasilkan dari kebun anggur Sandalford Winery. Sebelum masuk ke store, kami disuguhkan beberapa botol wine yang boleh di coba, mulai dari komposisi alkohol yang rendah sampai yang agak tinggi. Cara minumnya pun juga dijelaskan oleh ahli wine disana. Aku sebenarnya jarang sekali minum wine, tapi kalo icip-icip bolehlah, karena wine rasanya lebih manis. Selain wine, di dalam store juga menjual beberapa kerajinan tangan yang gemes dan bagus seperti peralatan makan dan dapur dan home decor.









Menjelang sore, kami punya kesempatan untuk belanja lagi sekitar 2 jam di Watertown Outlet. Disini banyak banget jualan baju dan kebetulan lagi banyak sale juga. Banyak brand besar seperti Adidas, Fossil, Cotton On, Esprit, Converse, dan masih banyak lagi. Ditengah sale yang bertebaran, aku berhasil untuk ga beli baju hehehe. Aku cuma mampir ke toko yang mirip seperti Guardian untuk melihat-lihat skin care dan bath stuff. Disitu banyak juga produk dengan brand yang sudah ada di pasaran tapi ada beberapa jenis yang ga masuk ke Indonesia. Untuk brand Nivea, Palmolive, dll lebih banyak variasinya. Disitu juga ada counter kecil Maybelline dan beberapa make up yang ga masuk di Indonesia seperti Essences dan Natio (Btw, Natio ada dijual di Benscrub, tapi kurang lengkap). Banyak juga yang menjual produk lokal Australia, biasanya sabun mandi dari susu kambing. Yang mencari vitamin dan suplemen seperti Blackmores juga ada disini. Akhirnya aku hanya mencoba membeli sabun susu kambing dan hand cream yang packaging dan wanginya gemes banget. Dekat dengan toko mirip 'guardian' ini, ada toko Typo yang menjual barang-barang stationary dan pretelan lucu.

Badan agak sedikit lepek setelah seharian bepergian, malam terakhir di Perth ditutup dengan makan makan chinese food dan pembagian sertifikat. Satu per satu peserta dipanggil untuk maju ke depan panggung, dibagikan sertifikat, dan foto bersama BOD yang ikutan ke Perth. Di acara ini aku mendapat tugas jadi MC dadakan hihihi. Ga pernah jadi MC sebelumnya, semoga ini jadi pengalaman pertama yang menyenangkan. Oh ya, selama perjalanan di Perth, panitia mengadakan lomba foto selfie kemudian upload ke fanpage kantor. Ada 3 kategori yang dilombakan : personal, couple, dan grup. Setiap foto yang diupload harus yang paling unik dan kocak selama di Perth. Emang rejeki ga kemana yaaa, aku dan suami menang untuk kategori couple. Foto yang aku upload tuh yang gendong itu tadi di atas hihihi! Lumayaaannn dapet voucher belanja Rp 500,000 yeay!!!



Liburan singkat di Perth yang santai dan menyenangkan, refreshing sejenak sambil bisa berkenalan dengan orang kantor lebih banyak lagi. Biasanya di kantor hanya papasan, hanya tahu orangnya aja, bahkan ada yang ga kenal sama sekali. Kali ini bisa ngobrol banyak dan bisa kenalan juga dengan pasangan suami/istrinya. Pengalaman yang berkesan.

Suami beberapa kali menepuk bahu sambil bilang : "Great job, dear. You deserve it."
Yaaa berkat dukungan doi juga :)

Artikel berikutnya aku akan ceritakan ngebolang seru ke Melbourne untuk kedua kalinya dengan suami. Ditunggu ya!


Thanks for reading...

Xoxo,




You Might Also Like

2 comments

  1. Wooo asik banget ya Perth ini

    -M.
    http://www.inklocita.com/2017/04/day-one-japan.html?m=1

    ReplyDelete
  2. Whoaa seru banget tripnya! Paling seneng kalo ke Aussie bisa ketemu binatang-binatang lucu yang nggak ada di Indo yah.

    Btw, waktu ortuku ke Perth berapa puluh tahun yang lalu, bawa pulang selimut (nggak yakin selimut atau bukan, soalnya nggak bisa dipake juga sih) dari bulu domba asli. Aku inget banget waktu kecil suka elus-elus, soalnya halus banget hahaha.

    ReplyDelete